Laman

Senin, 15 Maret 2010

Siapa saya, kok berani meramaikan bursa pemilihan Dekan FKIP Unram

Tantangan FKIP Unram kedepan tidaklah sederhana, karena FKIP Unram sebagai LPTK harus mampu berkiprah pada tingkat nasional, harus mampu menurunkan menjalankan kebijakan Universitas, dan memahami kondisi dan permasalahan FKIP saat ini.
Dalam kaitan dengan hal tersebut, tidaklah salah bila melalui ini saya ingin mengutarakan alasan untuk ikut serta dalam bursa pemilihan pimpinan FKIP Unram, minimal tentang motivasi saya dengan harapan bapak/ibu tidak sekedar memilih saya karena ikatan emosional atau ikatan-ikatan yang lain atau sebagai bahan penilaian, apakah orang macam H. WILDAN ini layak dan mampu bersama bapak ibu mengembangkan FKIP Unram yang kita harapkan.
Saya hadir di FKIP Unram pada tahun 1982/1983 sebagai bagian dari dosen muda yang dipimpin oleh Dra. Dwi Soelistiya Diyah Jekti ( sekarang sering kita panggil Prof. Sulis) merintis FKIP Unram mulai dari membuka program Diploma 1 dan Diploma 2. Waktu itu, FKIP Unram mempunyai ruang kuliah paling luas, karena semua ruangan kuliah di fakultas lain di lingkungan Unram dapat digunakan sebagai ruang kuliah mahasiswa FKIP Unram. Pada waktu itu, Dekan ( Prof. Sulis) menugaskan saya sebagai Sekretaris Program Diploma IPA sampai tahun 1985/1986. Tugas itu, saya lepas karena saya mengikuti program S-2 Pendidikan Kimia di IKIP Jakarta, sementara status FKIP Unram semakian kuat karena telah mulai membuka beberapa program S-1, antara lain Program Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan PPKN.
Pada tahun 1988/1989 – 1991/1992, dipercaya sebagai PD III, mendampingi Prof. Abdul Karim Sahidu (almarhum) sebagai Dekan FKIP Unram. Prof. Karim Sahidu wafat karena kecelakaan sewaktu beliau mudik lebaran ke Bima, maka diangkatlah Dr. H. Husni Muadz yang waktu itu sebagai PD I menjadi Dekan, dan Drs. Priyono, MA sebagai PD I. Kurang lebih satu tahun sebagai PD I, Pak Priyono melanjutkan studi S-3 ke Australia, dan untuk mengisi jabatan PD I, Dekan menugaskan saya merangkap sebagai PD I dan kepala UPPL sampai diangkatnya Drs. Lalu Tauhid M.Pd sebagai PD III. Pada tahun 1994/1995, terjadi pergantian Dekan, Dr. H. Husni Muadz diganti H. Badrun, M.Sc., MADE. Pak Badrun menetapkan saya sebagai PD I merangkap kepala UPPL sampai tahun 1996, karena pada tahun itu saya melanjutkan studi S-3 ke IKIP Jakarta, dan sebagai pengganti diangkat Dr. Sahdan sebagai pembantu Dekan I, dan Drs. Syukran Maksum sebagai kepala UPPL. Pada tahun 1990/1991, karena kesertaan yang aktif dalam mengembangkan FKIP Unram, saya dinobatkan sebagai DOSEN TELADAN TINGKAT UNRAM, dan dipercaya mewakili Unram pada tingkat nasional.
Keempat Dekan yang telah saya damping (Prof. Dwi Soelistya DJ, Prof. Karim Sahidu, Dr. Husni Muadz, dan H. Badrun, M.Sc., MADE) telah menambah pengalaman dan wawasan bagaimana cara mengelola lembaga pendidikan seperti FKIP Unram, keempat dekan tersebut bukan hanya sebagai pimpinan FKIP, namun sebagai motivator bagi seluruh staf di FKIP Unram. Kepada Prof. Soelistya, saya belajar bagaimana membangun kemitraan dengan fakultas lain yang ada di Unram, sehingga pada awal berdirinya FKIP Unram yang tidak mempunyai gedung/ruang kuliah, dapat memanfaatkan ruang kuliah lain pada semua fakultas. Kepada Prof. Karim, saya banyak belajar bagaimana mengelola manajemen lembaga pendidikan tinggi, maklum beliau adalah mantan PR II Unram dan Rektor IKIP Mataram, kepada Dr. Husni Muadz, saya banyak belajar bagaimana membangun kemitraan dengan lembaga di luar kampus baik tingkat regional maupun nansional. Pada saat kepemimpinan Dr. Husni Muadz, FKIP Unram membangun kemitraan dengan LIPI (Oseanografi), dan itu sebabnya tenaga pengajar biologi banyak yang melanjutkan studi (S-2/S-3) pada bidang kelautan. Kemitraan juga dibangun dengan BKKBN yang memanfaatkan Theater Putih FKIP Unram sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Dr. Husni juga membangun kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di dalam maupun di luar negeri terutama Australia.
Pada saat kepemimpinan Dr. Husni Muaz, sebagian besar dosen FKIP Unram melanjutkan studi kejenjang S-2 dan S-3, sehingga pada saat itulah FKIP Unram menggunakan banyak guru SMP/SMA sebagai tenaga pengajar tidak tetap, dan saat inilah kita melihat hasilnya, FKIP Unram meskipun usia tidak terlalu lama, namun mempunyai SDM dengan kualifikasi yang membagakan. Sebagian besar kebijakan Pak Husni dilanjutkan pada kepemimpinan oleh Pak Badrun.
Kepada Pak Badrun, saya banyak belajar mengelola manajemen akademik dari suatu lembaga pendidikan tinggi, maklum beliau adalah mantan PR I Unram. Pada era Pak Badrun, FKIP Unram dipercaya mengelola program peningkatan kualifikasi pendidikan guru SMP/SMA dari D-3/Sarjana Muda ke S-1 oleh Ditjen Dikti, dan peningkatan kualifikasi pendidikan guru yang ada di bawah naungan Departemen Agama, dan pada era Pak Badrun itulah FKIP Unram berani membuka program S-1 Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, dan Pendidikan Kimia, dan pada saat itu pula beliau merencanakan untuk membuka S-1 Pendidikan Sosiologi dan S-1 Pendidikan Ekonomi. Dalam menjalankan tugas-tugas itulah, saya selalu menjadi anggota Senat di Universitas Mataram, baik pada era Prof. Qazuini, Prof. Widodo, Prof. Mulyanto, Prof. Mansur Ma’shum, dan Prof. Sunarpi sekarang ini.
Setelah menyelesaikan S-3 ( Doktor) di UNJ Jakarata pada tahun 2000, saya memang banyak berkiprah di luar Unram baik di NTB maupun pada tingkat nasional, namun tetap pada komitmen memajukan dunia pendidikan. Pada tahun 2000 sampai 2003, membantu pada Dinas Dikpora NTB, membantu Dr. H. Zainy Arony ( Kepala Dinas waktu itu) untuk mengembangkan dan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) pada tingkat sekolah menengah, membantu mengembangkan Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Pada saat itulah saya banyak berkenalan dengan teman-teman dari seluruh kabupaten/kota yang ada di NTB dan dari pusat. Pada tahun 2003-2007 banyak terlibat dalam upaya pengembangan kaspitas kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur untuk mengelola pendidikan dasar yang bermutu. Pada saat yang bersamaan, saya juga banyak membantu Departemen Agama dalam memajukan pendidikan di Madrasah. Dari pengalaman dan komitmen itulah, saya diminta untuk menjadi Wakil Ketua Dewan Pendidikan Lombok Tengah, Wakil ketua Madrasah Developmen Centre (MDC) Kanwil Departemen Agama, Pakar pada Forum Paud NTB, Ketua Tim untuk mengembangkan Model Pemberdayaan Sekolah yang dibiayai oleh British American Tobacco (BAT), Anggota penyusunan Renstra Dinas Dikpora NTB, Ketua Satgas pelaksana Pendidikan Non Formal, dan kegiatan lain untuk membantu pengembangan pendidikan.
Pada tingkat nasional, sejak keluarnya UU. No. 20 Tahun 2003, saya banyak dilibatkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk mengkaji dan menyusun pedoman implementasinya, seperti penyusunan pedoman sertifikasi guru baik melalui portofolio maupun pendidikan, pengembangan PLPG, dan sebagainya. Selain itu, saya sering dilibatkan sebagai peneliti oleh teman-teman dosen dari berbagai perguruan tinggi seperti UPI, Universitas Negeri Malang, Undana, dan juga dari Pusat penelitian kebijakan dan Inovasi Pendidikan ( Puslitjaknov) maupun oleh Pusat Kurikulum (PUSKUR) Balitbang Depdiknas di Jakarta.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman itulah, saya memberanikan diri untuk mencoba ikut dalam pemilihan Dekan FKIP Unram dengan dua tugas utama, yaitu (1) melakukan konsolidasi internal yang efektif untuk meningkatkan status FKIP Unram baik di lingkungan Unram maupun di lingkungan LPTK se Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun dan merajut kebersamaan dengan segenap warga kampus. Saya optimis, karena SDM FKIP Unram tidak kalah dengan fakultas dan LPTK lainm bahkan banyak SDM yang mempunyai keunggulan masing-masing yang perlu diberdayakan; (2) bila hal pertama di atas dapat dilaksanakan, maka tugas kedua adalah membangun komitmen dan tanggung jawab bersama untuk memberikan kontribusi yang optimal kepada lingkungan eksternal FKIP. FKIP Unram harus memberikan mampu kiprah untuk memajukan pendidikan di NTB.
Demikian sekilas informasi tentang saya, dan saya yakin pada teman-teman dosen dari berbagai program studi di FKIP Unram akan memberikan dukungan, bukan karena ikatan emosional, bukan karena telah bekerjasama, bukan karena telah “ membantu”, namun karena harapan bersama untuk memajukan FKIP Unram, dan insya Allah saya akan berbuat terbaik untuk FKIP Unram.

Persyaratan kepemimpinan yang dibutuhkan FKIP Unram

Tantangan yang akan dihadapi FKIP Unram baik sebagai bagian dari Unram maupun sebagai salah satu LPTK tidaklah ringan, dibutuhkan kepemimpinan yang mampu merajut kebersamaan dengan semua pihak terutama dengan tenaga dosen, pegawai, dan mahasiswa. Funtuk kemampuan. Karena itu, secara Dekan FKIP Unram ke depan adalah dekan yang mampu:
1. Menciptakan lingkungan yang kondusif yang memungkinkan setiap personil mendayagunakan dan mengembangkan potensinya secara optimal.
2. Mengayomi, konsultatif, dan memberdayakan semua unsur yang ada di dalamnya.
3. menyelami dan menjadi motivator/penggerak untuk melakukan perubahan-perubahan dari dalam.
4. Mengembangkan manajemen yang didasarkan pada komunikasi yang inspratif dan amanah dengan semua pihak,
5. Menjadikan kepemimpinannya menjadi basis yang kuat bagi seluruh elemen untuk bergerak secara dinamis, mencari peluang-peluang kemajuan.
6. Mengubah potensi menjadi kenyataan dengan jalan memberdayakan sumberdaya manusia dan sumberdaya selebihnya sebagai asset fakultas yang dapat menambah kebutuhan pendanaan lembaga. Dengan kata lain, perlu pimpinan yang dapat “ menjual” kelebihan yang dimiliki FKIP Unram untuk kepentingan lembaga.

Program Unggulan

1. Meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan program
2. Pemberdayaan jurusan, program studi, dan semua unit yang ada dalam berbagai aspek pengelolaan program.

3. Meningkatkan status akreditasi semua program studi minimal B agar mampu mengembangkan diri

4. Menciptakan lingkungan yang kondusif yang memungkinkan semua warga kampus betah di kampus

5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak/stakeholders
a. Menawarkan berbagai program dan SDM unggulan FKIP kepada pihak ketiga (stakeholders) baik pada bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian masyarakat
b. Mengembangkan KKN-PPL terpadu ke berbagai sekolah/madrasah

6. Mengembangkan manajemen fakultas yang tranparan dan akuntabel
7. Pengembangan kurikulum yang lebih sesuai dengan tuntutan profesionalisme guru
8. Minimal sekali dalam setahun diadakan Pekan olahraga dan seni antar program studi
9. Mengembangkan pembelajaran duel system ( e-learning) dengan memberikan penghargaan kepada dosen yang bersedeia.
10. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.

Visi dan Misi

A. Visi

Mewujudkan FKIP Unram sebagai kampus yang menyenangkan sebagai tempat saling asuh-asah-asih , menghasilkan lulusan yang professional, dan mampu menjadi katalis dalam percepatan pembangunan pendidikan.

B. Misi
1. Membangun kebersamaan dengan semua komponen kampus dengan menerapkan manajemen yang partisipastif, tranparan, akuntabel
2. Peningkatan kemampuan kesekretariatan fakultas dan jurusan agar mampu memberikan layanan yang lebih baik.
3. Membangun potensi staf akademik baik sebagai individu maupun sebagai kelompok untuk meningkatkan karya-karya akademik yang bermutu tinggi
4. Membangun potensi dan kerjasama kelembagaan dengan berbagai pihak baik pada tingkat local, regional, dan nasional.

Pengantar

Sejak berlakunya UU.No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, PP. No. 19 tahun 2005 tentang SNP, UU. No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan kebijakan-kebijakan lain di bidang pendidikan, peranan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan pendidikan menjadi sangat strategis, khususnya pada upaya peningkatan kualifikasi dan profesionalisme, dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

Program-program yang dikembangkan berdasarkan kebijakan-kebijakan di atas dapat menjadi “ peluang sekaligus ancaman” bagi eksistensi LPTK. Bila LPTK mampu menjadikannya sebagai peluang, maka LPTK akan eksis dan berkembang, dan sebaliknya akan menjadi ancaman bila LPTK tidak mampu meresponsnya dengan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.

FKIP Unram adalah salah satu LPTK di bawah naungan Unram, PT Negeri terbesar di NTB, mempunyai berbagai macam potensi yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan, di antaranya jumlah dosen baik dari segi kualitas maupun kuantitas sudah sangat memadai, jumlah mahasiswa dan jumlah peminat untuk kuliah di FKIP Unram mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sarana dan prasarana kampus meskipun “pelan”, namun terus mengalami peningkatan. Demikian pula dengan manajemen juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup baik.

Meskipun demikian, perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai selama ini, tidak cukup memadai untuk mengimbangi berbagai tuntutan, seperti status “ akreditasi” program studi, jurusan sebagian besar masih “ C”, masih kalah dibandingkan LPTK lain bahkan oleh LPTK swasta yang ada di NTB. Akibat kondisi ini, FKIP Unram belum mampu berkiprah pada semua program yang ditawarkan pusat untuk dikembangkan. Selain itu, jumlah program studi yang ada di FKIP Unram masih sangat terbatas, sementara tuntutan dari masyarakat untuk membuka program studi yang potensial belum dapat direspons dengan baik.

Permasalahan di atas antara lain disebabkan karena pengelolaan SDM dan sumberdaya lainnya belum optimal, karena belum optimalnya koordinasi baik antar pimpinan maupun antara unit ( Jurusan/Program Studi) yang ada di FKIP Unram. Permasalahan lain yang perlu direspons oleh FKIP Unram adalah keterlibatan secara kelembagaan dalam berbagai program percepatan pembangunan pendidikan khususnya di Nusa Tenggara Barat.

Atas dasar itu, tantangan yang menanti pimpinan FKIP Unram adalah menjadikan FKIP Unram yang unggul yang mampu mengoptimalkan potensi SDM (dosen) dan sumberdaya yang lain, meningkatkan koordinasi dengan lembaga lain di lingkungan Unram, dengan PT yang ada disekitar dan dengan Kopertis. Untuk terlaksananya kemitraan tersebut, tentu harus dimulai dari pemberdayaan unit-unit yang ada di FKIP Unram.